Meluruskan suara-suara sumbang terhadap Sai Study Group 2.
Pernyataan :
KITA SUDAH BERAGAMA HINDU,
LALU KENAPA HARUS IKUT KELOMPOK SPIRITUAL (Sai Baba) JIKA ITU MEMANG SAMA-SAMA
HINDU ?
TIDAKKAH INI TANDA PENGHIANATAN AGAMA
TIDAKKAH INI TANDA PENGHIANATAN AGAMA
tanggapan :
Pertanyaan yang sama akan muncul, kenapa seorang murid
harus mengikuti les tambahan atau bahkan les privat jika subject yang diajarkan
disekolah formal juga sama ?
Seorang murid pintar dan ingin maju bisa diibaratkan dengan
sadhaka dalam jalan bhakti. Ia sadar bahwasannya waktu dan penjelasan materi
yang disampaikan dalam kelas formal kadang terbatas karena harus menyesuaikan
dengan tingkat pemahaman banyak orang. Tapi di kelas tambahan atau dengan guru
privat, seseorang bisa menggali ilmu sebanyak banyaknya yang kadang tidak
sempat dijelaskan dalam kelas formal. Demikian juga dalam kelas tambahan,
proses belajarnya akan jauh lebih terarah sehingga hasil yang ingin dicapaipun
akan lebih tampak pasti.
Wejangan Bhagavan Sri Sathya
Sai Baba lebih dari sekedar kupasan tapi beliau membedah dan menunjukkan
kebesaran serta keagungan isi kitab suci dari semua agama yang pada esensinya
sama sehingga manusia menyadari bahwa mereka satu, dan bahwa Tuhan yang sama
yang dipanggil dengan banyak nama, telah memberikan petuahnya bagi seluruh umat
manusia dengan mengacu kepada tempat, waktu dan kebutuhan pada saat
diturunkannya kitab bersangkutan sehingga sesuatu yang kelihatan berbeda itu
sebenarnya hanya berasal dari satu sumber yang sama yakni ajaran cinta kasih.
Yakni kasih kepada Tuhan, kasih kepada sesama, dan kasih kepada mahluk lainnya.
Jadi mengikuti kegiatan di Sai Study Group bisa diibaratkan dengan pendalaman
materi belajar tentang apa-apa yang telah didapat dalam pengajaran di agama
formal. Beragama juga bukan hanya dipakai
pengakuan dan identitas diri saja tetapi lebih kepada bagaimana orang yang
mengaku beragama itu mengetahui, memahami, lalu menjalankan dalam kehidupannya
sehari-hari intisari dari ajaran agamanya tersebut. Mengaku beragama tapi
tidak tahu siapa yang ia puja atau kurang mengerti kenapa ia melakukan apa,
hanyalah tanda dari kekerdilan spiritual
“Selidikilah
dulu segala sesuatunya sebelum kita membuat suatu pernyataan karena Tuhan telah
menganugrahi kita dengan 2 mata dan 2 telinga tetapi hanya 1 mulut yang artinya
kita harus lebih banyak mendengar dan melihat faktanya daripada sibuk
berkomentar tentang sesuatu yang belum jelas “. Semua wacana Bhagavan Sri
Sathya Sai Baba bersumberkan pada Veda yang dipakai pedoman tertinggi bagi umat
hindu. Lalu bagaimana mungkin hal itu bisa diklaim sebagai tanda penghianatan
terhadap agama sendiri. Veda memang merupakan kitab suci tertua dan terlengkap
sehingga perlu waktu yang cukup lama dari beberapa kelahiran untuk bisa mengetahui
apalagi mengerti semua bagian daripada kitab suci Veda apalagi jika kita tidak
pernah mempelajarinya lalu berani mengklaim diri paling hindu padahal sesungguhnya kita baru pada tingkat umat hindu yang paling/bingung. Karena tidak
mengetahui bahkan cenderung alergi dengan ajaran Veda yang dikemas dengan cara
lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar