Senin, 22 April 2013

Meluruskan suara-suara sumbang terhadap Sai Study Group Part- 2.



Meluruskan suara-suara sumbang terhadap Sai Study Group 2. 
Pernyataan :
KITA SUDAH BERAGAMA HINDU, LALU KENAPA HARUS IKUT KELOMPOK SPIRITUAL (Sai Baba) JIKA ITU MEMANG SAMA-SAMA HINDU ? 
TIDAKKAH INI TANDA PENGHIANATAN AGAMA



tanggapan :
Pertanyaan yang sama akan muncul, kenapa seorang murid harus mengikuti les tambahan atau bahkan les privat jika subject yang diajarkan disekolah formal juga sama ?
Seorang murid pintar dan ingin maju bisa diibaratkan dengan sadhaka dalam jalan bhakti. Ia sadar bahwasannya waktu dan penjelasan materi yang disampaikan dalam kelas formal kadang terbatas karena harus menyesuaikan dengan tingkat pemahaman banyak orang. Tapi di kelas tambahan atau dengan guru privat, seseorang bisa menggali ilmu sebanyak banyaknya yang kadang tidak sempat dijelaskan dalam kelas formal. Demikian juga dalam kelas tambahan, proses belajarnya akan jauh lebih terarah sehingga hasil yang ingin dicapaipun akan lebih tampak pasti. 

Wejangan Bhagavan Sri Sathya Sai Baba lebih dari sekedar kupasan tapi beliau membedah dan menunjukkan kebesaran serta keagungan isi kitab suci dari semua agama yang pada esensinya sama sehingga manusia menyadari bahwa mereka satu, dan bahwa Tuhan yang sama yang dipanggil dengan banyak nama, telah memberikan petuahnya bagi seluruh umat manusia dengan mengacu kepada tempat, waktu dan kebutuhan pada saat diturunkannya kitab bersangkutan sehingga sesuatu yang kelihatan berbeda itu sebenarnya hanya berasal dari satu sumber yang sama yakni ajaran cinta kasih. Yakni kasih kepada Tuhan, kasih kepada sesama, dan kasih kepada mahluk lainnya. Jadi mengikuti kegiatan di Sai Study Group bisa diibaratkan dengan pendalaman materi belajar tentang apa-apa yang telah didapat dalam pengajaran di agama formal. Beragama juga bukan hanya dipakai pengakuan dan identitas diri saja tetapi lebih kepada bagaimana orang yang mengaku beragama itu mengetahui, memahami, lalu menjalankan dalam kehidupannya sehari-hari intisari dari ajaran agamanya tersebut. Mengaku beragama tapi tidak tahu siapa yang ia puja atau kurang mengerti kenapa ia melakukan apa, hanyalah tanda dari kekerdilan spiritual

Selidikilah dulu segala sesuatunya sebelum kita membuat suatu pernyataan karena Tuhan telah menganugrahi kita dengan 2 mata dan 2 telinga tetapi hanya 1 mulut yang artinya kita harus lebih banyak mendengar dan melihat faktanya daripada sibuk berkomentar tentang sesuatu yang belum jelas “. Semua wacana Bhagavan Sri Sathya Sai Baba bersumberkan pada Veda yang dipakai pedoman tertinggi bagi umat hindu. Lalu bagaimana mungkin hal itu bisa diklaim sebagai tanda penghianatan terhadap agama sendiri. Veda memang merupakan kitab suci tertua dan terlengkap sehingga perlu waktu yang cukup lama dari beberapa kelahiran untuk bisa mengetahui apalagi mengerti semua bagian daripada kitab suci Veda apalagi jika kita tidak pernah mempelajarinya lalu berani mengklaim diri paling hindu padahal sesungguhnya kita baru pada tingkat umat hindu yang paling/bingung. Karena tidak mengetahui bahkan cenderung alergi dengan ajaran Veda yang dikemas dengan cara lain

 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar