Minggu, 26 Mei 2013

Transformasi dan Aktualisasi ajaran Sai.



Mutiara ajaran Sai yang tersebar begitu banyak tentu diharapkan tidak hanya berhenti pada tatanan informasi / pengetahuan saja, tetapi seyogyanya berujung pada transformasi diri dan teraktualisasi dalam berbagai dimensi kehidupan.
Wacana Bhagavan : “Begitu banyak informasi yang telah Aku berikan kepadamu, tetapi sudahkah terjadi transformasi dalam kehidupanmu? Setiap orang dari engkau harus melakukan transformasi diri. Selama masa tersebut atmosfer Prashanti Nilayam akan terpancar dalam dirimu kemanapun engkau pergi (Sathya Sai Speak. V 239)

Transformasi Sai menyiratkan berbagai makna tentang perubahan yang dilandasi oleh kesadaran dan keyakinan. Bersumber dari pemahaman akan prinsip dasar ajaran Sai. Dalam kaitannya dengan hal ini, Svami pernah mengatakan :” Biarkan masa lalu berlalu, lakukan perubahan mulai hari ini. kita harus mengubah kebiasaan secara perlahan. Untuk itu Aku sangat member perhatian dan kesempatan kepada seseorang yang berniat melakukan perubahan. Jika satu atau dua saja kwalitas hidup yang baik diterapkan, sifat hidup yang lainnya akan terpengaruh dan mengikuti jejaknya. Begitupun sebaliknya.”

TRANSFORMASI AJARAN SAI juga tersirat dalam unsur kata SAI BABA itu sendiri. SAI-See Always Inside = selalulah melihat ke dalam diri / Mulailah dari diri sendiri. Sedangkan kata BABA juga beliau terjemahkan sebagai Being-Sath atau kesadaran, Awareness –Chit atau kesadaran, Bliss-Ananda atau kebahagiaan yang mendalam, dan huruf A terakhir adalah Atma.

Hal-hal yang membedakan organisasi Sai dengan organisasi spiritual lainnya :

1.   ORGANISASI SAI BUKAN AGEN / MISIONARIS, artinya bahwa Organisasi Sai bukanlah lembaga yang mendidik pengikutnya untuk dijadikan kader, pendakwah ataupun missioner yg ditugaskan untuk menyebarkan lalu merekrut anggota agar selanjutnya bisa mengkonversi keyakinan mereka. Dalam organisasi Sai, hubungan dengan Bhagavan Sri Sathya Sai Baba yang ditempatkan sebagai Sad Guru adalah bersifat langsung. Seseorang berkesempatan aktiv di jalan Sai ataupun tidak, bukan merupakan urusan organisasi, melainkan menjadi otoritas beliau, karena hal ini sangat berhubungan dengan aspek Karma. Oleh karena itu, Organisasi Sai tidak dalam kapasitas untuk memfungsikan diri sebagai agen/ Misionaris untuk mencari pengaruh atau pengikut. Perlu dipahami bahwa dalam organisasi Sai sebagai forum Study tidak menetapkan adanya keanggotaan, organisasi terbuka bagi siapa saja yang ingin mempelajari dan mengembangkan prinsip ajaran Sai.

2.   ORGANISASI SAI BUKAN LEMBAGA DONASI. Artinya bahwa pendanaan aktivitas dan program organisasi Sai dikumpulkan atas dasar dan semangat pembatasan keinginan (Ceiling on desire) oleh setiap bhakta sebagai bentuk disiplin dalam menjalankan 9 pedoman prilaku. Dalam hal ini, organisasi juga tidak pernah mengadakan iuran wajib, atau biaya administrasi bagi mereka yang ingin bergabung dalam organisasi. Semua bersifat Gratis

3.   ORGANISASI SAI BUKAN ORGANISASI AGAMA. – Terkait dengan hal ini kita perlu memperhatikan arahan Prashanti Council berikut ini :” Hanya ada satu agama yaitu agama yang berlandaskan pada cinta kasih. Organisasi Sri Sathya Sai Baba menghormati semua agama sebagai wahana untuk menyampaikan ajaran-ajaran ketuhanan kepada umat manusia. Organisasi Sai adalah gerakan spiritual yang menjunjung tinggi nilai-nilai semua agama secara berimbang. Organisasi tidak mengajarkan tentang agama tetapi mempraktekan nilai spiritualitas

4.   ORGANISASI SAI BUKAN ALIRAN / SAMPRADAYA- Organisasi dibawah kendali langsung Sad Guru bukan merupakan Sampradaya karena Svami tidak menetapkan suatu garis perguruan ataupun adanya program inisiasi tertentu. Dan organisasi Sai juga tidak memperuntukkan diri memuja ista dewata tertentu saja.

5.   ORGANISASI SAI BUKAN AGEN PEMBAHARU / PERUBAH TRADISI ATAUPUN TATANAN SOSIAL.- walaupun disadari bahwa pada akhirnya organisasi Sai akan memberikan dimensi perubahan dan pembaharuan social, tetapi organisasi ini tidak dalam kapasitas untuk menilai ataupun mengubah tatanan social yang telah ada. Perubahan seyogyanya tumbuh atas kesadaran di atas landasan nilai-nilai tersebut. Perubahan dimulai dari pembenahan kwalitas diri sebelum akhirnya dapat memberikan inspirasi bagi keluarga, masyarakat, dan lingkungan.

3 Bidang utama kegiatan yang dilakukan Organisasi Sai :
1.   Bidang Spiritual Meliputi : Kegiatan Bhajan, Sath sang, Study Cirle, Pengkajian wacana Sai, Dharma Tula
2.   Bidang Pendidikan meliputi kegiatan : Pendidikan Nilai-Nilai kemanusiaan bagi BalVikas, Pelatihan guru-guru pendidik Education for Human Value, Pembinaan Sai Parenting
3.   Bidang Pelayanan meliputi kegiatan : Medicare / Pelayanan kesehatan, Sosiocare spt mengikuti program penghijauan, Bedah rumah ataupun pemberian sembako kepada keluarga kurang mampu.

Visi,Misi, Identitas, dab Prinsip dasar ajaran Sai.



Penguatan pemahaman akan karakter, Visi, Misi, Identitas dan Prinsip dasar ajaran Sai menjadi sangat penting untuk dikosentrasikan, untuk mengantisipasi sedini mungkin adanya pendangkalan-pendangkalan ataupun bias-bias pandangan yang berpotensi menjadi penyebab ketidak satuan (disunity) ketidak harmonisan (disharmony) serta bergesernya keberadaan organisasi Sai dari tujuan idealnya.

Karakter dan Prinsip dasar Ajaran Sai.

Karakter dan prinsip dasar ajaran Sai adalah cinta kasih.yang mendasari semua yang ada. Cinta kasih dalam perkataan menghadirkan kebenaran, Cinta kasih dalam perbuatan menghadirkan kebajikan, Cinta kasih dalam perasaan menghasilkan kedamaian dan Cinta kasih dalam pemahaman akan menghadirkan sikap tanpa kekerasan.

Svami Berkata : Cinta kasih adalah TUhan, dan Tuhan adalah perwujudan cinta kasih itu sendiri. Dimana ada cinta kasih disana pasti ada Tuhan. Integrasikan cinta kasih dalam setiap tindakan pelayanan dan jadikan pelayanan sebagai ibadah. Itulah sadhana tertinggi (Sathya Sai Speak Vol. 4 hal 99)
Cinta kasih juga dihadirkan sebagai pemersatu atas keberagaman perbedaan yang diciptakan oleh imajinasi manusia. Sesuai dengan konteks ini Bhagavan Sri Sathya Sai Baba berwacana bahwa “Hanya ada satu agama yakni agama yang berlandaskan cinta kasih, Hanya ada satu bahasa yakni bahasa hati, Hanya ada satu kasta yakni kasta / ras manusia dan hanya ada satu Tuhan yakni Ia yang ada dimana-mana dan di hati semua mahluk hidup.

Senin, 20 Mei 2013

Siapakah Bhakta sejati ?




Siapakah yang bisa disebut sebagai Sai Bhakta ? apakah mereka yang telah menyatakan diri sebagai pengikut Sai Baba saja ? ataukah mereka yang selalu mengikuti dan melakukan rutinitas bhajan di organisasi ataupun di tempat lainnya?. Ternyata istilah Bhakta yang dipergunakan untuk menamai mereka yang menekuni jalan Bhakti tidaklah segampang dan sesederhana tafsiran kita sendiri.

Bhakti didefinisikan sebagai: “Hrsikena hrsikesa sevanam bhaktir ucyate, menyibukkan seluruh indriya jasmani untuk melayani sang Penguasa seluruh indriya yaitu Hrsikesa disebut bhakti” (Narada Pancaratra sebagaimana dikutip dalam BRS Purva-Vibhaga 1.12). Hrsikesa adalah nama lain Tuhan yang Maha Esa, Sri Krishna (perhatikan Bg.2.10). Definisi lain bhakti adalah, “Tad arpitakhilacarata, mempersembahkan semua hasil kerja kepada Tuhan” (Narada Bhakti Sutra sloka 19). Kedua definisi ini adalah pengertian bhakti secara praktis. Oleh  karena seseorang hanya mungkin mau melayani Tuhan seperti itu atau mau menghaturkan semua hasil kerjanya kepada Beliau jikalau dia mencintaiNya, maka secara literal bhakti berarti cinta-kasih.

BHAKTI BERHAKEKAT NAISKARMYA DAN MENSUCIKAN

Naiskarmya berarti tidak menimbulkan akibat (phala) baik ataupun buruk bagi si pelaku kerja. Dan dengan melaksanakan tugas-pekerjaan  dalam pelayanan bhakti (cinta-kasih) kepada Tuhan, seseorang menjadi bebas dari segala akibat (phala) kerja dan tersucikan. Dalam hubungan ini Sri Krishna berkata, ”Yat karosi yad asnasi // yaj juhosi dadasi yat// Yat tapasyasyi Kaunteya// Tat kurusva mad –arpanam (Bhagavad gita.9.27) yang artinya adalah : bahwa apapun yang kita lakukan, kita makan, atau kita berikan sebagai sumbangkan, atau pertapaan apapun yang kita lakukan, maka lakukanlah itu sebagai persembahan kepada Tuhan.  Yajnarthat karma, laksanakan pekerjaanmu sebagai yajna untukKu. Anyatra loko’yam karma bandhanah, jika tidak maka hasil (phala) kerjamu akan mengikat anda di dunia fana (Bg.3.9)”.

Bhakti sejati disebut pula bhakti murni atau bhakti utama. Apakah bhakti sejati itu? Tentang hal ini dikatakan sebagai: “Anyabilasita sunyam jnana-kamady anavrttam anukulyena krsnanusilanam bhaktir uttama, bhakti sejati kepada Tuhan berarti melayaniNya dengan cara begitu rupa untuk menyenangkan Beliau. Pelayanan demikian harus bebas dari keinginan memperoleh imbalan,  bebas dari segala kepentingan pribadi”

Jumat, 10 Mei 2013

Total surrender (Makna penyerahan diri)




Mengapa engkau sangat bersedih hati?
Biarkan Aku yang mengambil alih semua kekhawatiranmu. Aku akan mengurus semuanya.
Aku mengambil alih kesusahanmu hanya bila engkau sanggup menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Ku
Ini adalah sesuatu yang sangat berharga yang sedang Aku nantikan

Bila engkau berserah diri sepenuhnya dalam kehendak-Ku, mestinya engkau tidak perlu lagi merasa cemas tentang apapun juga. Singkirkan semua rasa takut dan kebingungan itu.
Engkau boleh saja mengatakan bahwa engkau mungkin tidak sepenuhnya percaya kepada-Ku, tapi setidaknya engkau harus belajar untuk mempercayai dirimu sendiri.

Menyerahkan diri dapat diartikan sebagai kemampuan menjauhkan pikiran dari rasa cemas dan khawatir dari begitu banyaknya kesulitan yang harus engkau hadapi dan dari banyaknya ragam masalahmu.
Serahkan semua masalah itu kepada-Ku dan berkatalah : “Oh Tuhan, ambillah semuanya. Biarlah semua terjadi.” Hal ini juga dapat diartikan
“Terima Kasih Tuhan. Dengan segala sesuatunya sudah berada di tangan-Mu, aku tahu bahwa semua itu akan menjadi yang terbaik bagiku.”
Penyerahan diri juga berarti bahwa engkau tidak perlu terlalu berharap, ataupun menjadi kecewa bila yang terjadi berbeda dengan apa yang engkau inginkan.
Bila engkau masih memiliki kekhawatiran, hal itu menunjukkan bahwa engkau tidak percaya bahwa engkau dicintai dan dihargai. bahwa Aku berkuasa atas hidupmu dan tidak ada sesuatupun yang terlewatkan oleh-Ku.
Jangan berfikir tentang apa yang akan terjadi dan bagaimana hal itu berproses. Sikap lemahmu yang seperti itu memperlihatkan bahwa engkau tidak memiliki rasa percaya yang penuh kepada-Ku.

Jika engkau menginginkan Aku mengambil alih kesusahanmu, engkau hanya perlu belajar untuk melepaskan kekhawatiran daripadanya. Yakinlah bahwa segala sesuatunya akan teratasi walaupun mungkin tidak seperti rencanamu. Tuhan memiliki cara dan pertimbangan tersendiri yang sangat amat matang dalam menyelesaikan segala persoalan. Tetapi yakinlah bahwa semua yang dilakukannya hanyalah demi kebaikanmu.

Kalaupun cara kerja-Ku harus mengarahkanmu di jalan yang sama sekali berbeda dari apa yang engkau harapkan, engkau juga harus tetap yakin bahwa pada saat ketidakmampuanmu itu, Aku sendiri yang akan menggendongmu agar bisa melewati sesuatu yang engkau namai permasalahan.
Sebenarnya, pikiranmulah yang menjadi sumber penyebab kegelisahanmu; seperti pikiran dan kekhawatiran serta keinginan untuk menyelesaikan segala sesuatunya sendiri saja.

Jika engkau sadar, sudah seringkali Aku ikut campur tangan dalam keperluanmu untuk hal material maupun spiritual. Ketika engkau mulai berpaling kepada-Ku dan dalam hati berdo’a “Tolong ambillah beban ini, Tuhan!”
Namun perlu Aku pertegas bahwasannya semua rahmat-Ku hanya akan terasa manfaatnya jika dalam doa-doamu, engkau mempercayakan dirimu sepenuhnya pada-Ku

Ketika engkau sedang dalam penderitaan, engkau berdoa meminta bantuan-Ku, tetapi seringkali yang engkau minta adalah sesuatu yang sesuai dengan keinginanmu sendiri. Engkau tidak mempercayakan dirimu pada-Ku, melainkan engkau ingin agar Aku yang menyesuaikan diri-Ku dengan keinginanmu.

Engkau seperti pasien yang member tahu dokter tentang obat apa yang engkau perlukan dan bukannya bertanya tentang obat apa yang seharusnya diperlukan. Jangan bersikap seperti itu.!

Bahkan pada masa-masa tersulitpun hendaknya engkau hanya berkata :
“Tuhan, mohon buat segala sesuatunya menjadi layak seperti apa yang engkau anggap paling baik untuk segala sesuatunya yang bersifat sementara di dunia ini-Engkau lebih tahu apa yang diperlukan pada waktunya.” Dan bila engkau berdoa dengan tulus “ Terjadilah seperti kehendak-Mu, dan biarlah kini engkau yang mengambil alih semuanya” maka secara otomatis Aku akan terlibat dengan segenap kekuatan dan kemahakuasaan-Ku untuk memecahkan masalahmu yang  pelik bahkan yang sepertinya sangat mustahil untuk diselesaikan.
Inilah yang kumaksud dengan Total surrender. (Baba)