Pernyataan :
NAMA TUHAN RESMI ORANG HINDU
ADALAH IDA SANG HYANG VIDHI VASA, LALU JIKA MEMANG KELOMPOK SAI BABA MERUPAKAN
BAGIAN DARI AGAMA HINDU, KENAPA MEREKA TIDAK MEMAKAI NAMA TUHAN HINDU ITU.
Tanggapan :
Perlu diketahui bahwa sebutan Ida sang Hyang Vidhi Vasa
bagi sebagian besar umat hindu di Nusantara, dan Bali pada khususnya adalah
nama sekunder yang dipakai untuk menamai Tuhan yang tidak bisa dibatasi oleh
nama dan wujud tertentu. Nama Ida Sang Hyang Vidhi Vasa, tidak populer di
kalangan umat hindu di luar indonesia, bahkan kalangan hindu etnis India yang
ada di indonesia-pun jarang yang memakai gelar tersebut, karena mereka lebih
mengenal nama-nama primer / utama Tuhan seperti apa yang disebutkan dalam hukum
tertinggi Veda seperti nama suci “Brahman, Narayana, Hari, Hara, Shiva, Rama, Govinda
ataupun Krishna.”. adapun beberapa susastra yang bisa dijadikan acuan terhadap
hal ini seperti misalnya :
Bhagavata
Purana 12.3.51
Kaler dosa
nidhe radjan // Asti eko mahan huna
Kritandad
eva Krishnatsya
// Muktah sangah param Vrajet
(Walaupun
jaman Kali dipenuhi dengan kegiatan berdosa, namun jaman Kali juga memiliki
satu sifat baiknya, yakni hanya dengan melantunkan nama-nama suci Krishna
dengan bhajan atau sankirtan, seseorang bisa dibebaskan dari lautan samsara dan
mencapai Mukti )
Bhagavata
Purana 12.3.52
Krta yad
dhyayanto Vishnum
// Tretayam yajato makhaih
Dvapare
pari caryayam // Kalau tad Hari kirtanad
( Hasil
apapun yang dicapai seseorang dengan melakukan meditasi kepada Sri Vishnu pada
jaman Satya / Krta yuga, dengan melakukan berbagai yajna atau korban suci pada
jaman Treta dan dengan melakukan pemujaan kepada Arca Vigraha Tuhan pada jaman
Dvapara, maka hasil yang sama akan dicapai pada jaman Kali ini hanya dengan
mengucapkan nama-nama suci Sri Hari (Tuhan )
Srimad
Bhagavatam. 1.3.28
Ete Camsa
– Cala pumas // Krsnah tu
bhagavan svayam
Indrari –
vyakulam lokam // Mrdayanti yuge-yuge
(Segala daftar penjelmaan Tuhan YME yang dikemukakan
disini adalah bagian-bagian yang berkuasa penuh atau bagian-bagian dari yang
berkuasa penuh dari Tuhan. tetapi Sri Krishna adalah Tuhan YME itu sendiri.)
Srimad
Bhagavatam 2.5.16
Narayana- paro yoga
// Narayanad-
param tapah
Narayana- param
jnanam // Narayana- param
gatih
(Sesungguhnya segala tujuan dari meditasi dan ilmu
kebatinan adalah untuk memahami Tuhan Narayana. Tujuan pertapaan untuk mengerti
Narayana. Tujuan mempelajari ilmu pengetahuan adalah untuk mengetahui Narayana
dan tujuan dari Moksa adalah untuk mencapai kerajaan Tuhan Narayana.)
Atharva
Veda, Gopala tapani Upanisad 1.24
Yo
brahmanah vidadhanti
Purvam yo
vai vedams ca gopayati sma Krsnah
(Beliau yang sudah ada sebelum dewa Brahma sendiri
diciptakan, yang memberikan pengetahuan Veda dan membebaskan dewa Brahma dari
kegelapan )
Atharva
Veda - Narayana Upanisad
Atha
puruso hai vai Narayana
Kamayata
prajah srjeya ity upakramya
(Kepribadian yang paling utama ingin menciptakan para
mahluk hidup, demikian Narayana akhirnya menciptakan semua mahluk hidup.)
Atharva
Veda - Narayana upanisad
Narayanad brahma
jayate
Narayanad
prajapatih prajapate
Narayanad indro
jayate
Narayanad astau
vasavo jayate
Narayanad eka dasa
rudra jayante
Narayanad
dvadasadityah
(dari Narayana, dewa Brahma dilahirkan, Narayana
menciptakan Prajapatih, dari Narayana, dewa Indra diciptakan. Narayana
menciptakan delapan Vasu, sebelas Rudra, dan juga dua belas aditya.)
Krsna
yajur Veda, Varaha purana
Narayanah paro
devas // Tasmaj jatas caturmukhah
Tasmad
rudro ‘bhavad devah // Sa ca sarva-jantam gatah
(Narayana adalah Tuhan yang maha kuasa, dewa Brahma yang
berkepala empat dan juga Rudra yang mengetahui segala sesuatu tercipta melalui
beliau)
Kitab
Brahma samhita 5.1 (puji-pujian dewa Brahma kepada Tuhan Sri Krishna )
Isvarah Parama Krishna // Sat
cit ananda Vigraha
anadir adir Govinda // sarva
karana karanam
Engkau adalah Tuhan tertinggi wahai Sri Krishna, sumber
dari segala pengetahuan, kekekalan, dan kebahagiaan, Engkau yang dikenal juga
dengan nama Govinda sebagai sumber dari segala sebab.
Dalam kitab yang sama dari sloka 29 sampai sloka 66, dewa
Brahma mengagungkan Sri Krishna dengan nama Govinda (…Govindam adi
purusa tam aham bhajami )
Brahma
samhita 5.48
Yasyaika-nisvasita-kalam
athavalambya // Jivanti loma-vila-ja-jagad-anda-nathah
Visnur mahan sa
iha yasya kala-viseso // Govindam adi
purusam tam aham bhajami
(Maha Vishnu adalah penjelmaan dari Sri Krishna di alam
fana. Semua alam semesta yang tak terhitung jumlahnya tercipta dan terlebur
melalui nafas Sri Krishna. Demikian hamba hanya menyembah Govinda yang
merupakan sebab dari segala sebab.)
Bait kedua
Mantram Trisandya: yang diambil dari Narayana Upanisad
Om Narayana evedam
sarvam
Yad bhutam yasca bhavyam
Niskalanko Niranjana Nirvikalpo
Nirakyatah sudha deva eko
Narayana
Na dwityo asti kascit.
Kalisantara
Upanisad :
Dewa Brahma menyabdakan kepada Devarsi Narada tentang
cara termudah yang dapat dipakai oleh manusia di Jaman Kali untuk
menyebrangi lautan samsara kehidupan adalah dengan mengucapkan secara
berulang-ulang tentang kebesaran nama Tuhan yang maha suci. Nama Tuhan yang tersusun dari
16 suku kata yakni :
Hare
Krishna Hare Krishna // Krishna Krishna
Hare Hare // Hare Rama
Hare Rama // Rama Rama Hare
Hare.
Pujian Sri Sankaracharya (Guru besar inkarnasi dari
Dewa Shiva):
Bhaja
Govindam..Bhaja
Govindam,
Govindam Bhaja mudha matte, nahe nahe
samprapte duskrtya karane
(
Wahai orang-orang bodoh, ucapkanlah selalu nama Govinda (Krishna yang berarti
memenuhi segala keinginan) karena pengetahuan dunia dan tata bahasa tidak akan
mampu menyelamatkanmu dari lautan samsara saat ajalmu tiba.)
Jadi
Gelar Tuhan yang berarti Ia yang maha tahu ataupun penguasa pengetahuan (Ida
Sang Hyang Vidhi Vasa) adalah sebutan Tuhan Hindu yang hanya ada di Indonesia,
Bali pada umumnya. Nama ini kurang dikenal oleh penganut hindu di luar nusantara
karena gelar “ Ida Sang Hyang” itu memang hampir jarang ditemukan dalam kitab
hukum yang lebih tinggi. Sedangkan kata Vidhi yang urat katanya Vid memang
bahasa sansekerta yang berarti Pengetahuan. Demikian
halnya dengan kata Vasa. ini dikenal dalam Veda yang berarti “Penguasa”.
Penamaan Tuhan hindu dengan gelar Ida Sang Hyang Vidhi Vasa dan juga susunan
Mantram Trisandya yang dipergunakan umat hindu di indonesia tidak terlepas dari
sejarah perjalanan hindu di Nusantara yang sempat hampir tidak diakui oleh
Negara RI karena kurangnya kejelasan tentang syarat-syarat diakuinya kelompok
tertentu menjadi sebuah agama resmi di indonesia seperti kejelasan nama Nabi /
Rasul / orang suci yang menyampaikan atau mengajarkan agama bersangkutan,
adanya kesamaan doa pujian kepada Tuhan, serta adanya nama Tuhan resmi yang
diakui dan dipakai oleh seluruh penganut keyakinan yang sama di seluruh
indonesia. Hal ini dapat dilihat lebih jelas pada tahun kebelakang ketika ada
revisi tentang mantram panca sembah yang menandakan bahwa susunan tata
cara persembahyangan waktu itu belum terlalu fix karena belum adanya kebebasan
dalam mengakses keasliannya dari negri Bharatiya India sebagai pusat awal
perkembangan hindu di seluruh dunia.
Kerancuan
lain juga terlihat jelas bagi penganut hindu di Bali. Dalam bait Trisandya yang
dipakai pedoman resmi dalam bersembahnyang, sudah sangat jelas disebutkan bahwa
Tuhan Narayana adalah sumber dari segala sesuatu, baik yang telah ada maupun
yang akan ada. Beliau bersifat abadi, murni, dan tak tercela, Narayana itu
hanya satu tidak ada duanya.
OM Narayana evedam sarvam // yad bhutam yas ca bavyam
Niskalo Niranjana nirvikalpo // Nirakyatah Sudha Deva eko
Narayana
Na Dwityo asti kascit.
Dalam bait
selanjutnya dipertegas kembali bahwa, beliau (Narayana) juga dikenal dengan
nama Shiva, Mahadeva, Ishvara, Brahma, Vishnu, ataupun Rudra.
Anehnya, walaupun sudah jelas ditekankan Na Dwityo ; Na =
tidak Dwi = dua, Tidak ada duanya yang mengacu kepada Tuhan Narayana, tapi
masyarakat hindu bali justru lebih mengenal gelar Ida Sang Hyang Vidhi Vasa
untuk memanggil Tuhannya. Tentu saja hal ini tidak salah karena Hyang Vidhi
Vasa juga bermaksud kepada Tuhan Narayana. Hanya saja hal inilah yang justru
kadang menjadi bumerang untuk menyerang keyakinan sendiri oleh umat lain karena
seperti misalnya di Islam, ketika mereka menyebut “ Laila ha ilalah = Tiada
Tuhan selain Allah, maka semua penganut keyakinan Islam akan memakai nama Allah
sebagai nama Tuhan resmi mereka di manapun mereka berada. Walaupun ada beberapa
sebutan lain yang dipakai untuk menamai Allah mereka misalnya Al-Alim,
Al-Khudus, Al-Rahim,dll. Demikian halnya penamaan Tuhan dalam agama lain yang
pasti sama bagi penganutnya dimanapun mereka berada.
Bertitik
tolak dari hal inilah maka dalam kelompok Sai Study Group sebagai organisasi
besar yang diikuti oleh hampir seluruh negara di dunia dalam berbagai keyakinan
mereka, lebih sering memakai nama-nama utama Tuhan yang dikenal oleh seluruh
umat hindu di dunia seperti nama suci Shiva, Mahadeva, ataupun Rama yang
terdiri dari dua suku kata ketuhanan yakni ‘Ra’ yang mengacu kepada nama suci
Narayana dan suku kata “MA” yang mengacu kepada “ OM Namah Shivaya (Penjelasan
Bhagavan Sri Sathya Sai Baba ) ataupun nama suci Krishna yang berarti Ia yang
menganugrahi kesucian dan maha menarik. Namun begitu, dalam kegiatan bhajan di
Bali, penyebutan Tuhan dengan nama Hyang Vidhi juga masih dipakai
walaupun tidak terlalu sering.
Beberapa
umat hindu etnis bali mungkin masih asing untuk bisa menerima nama suci Rama,
Krishna, atau Govinda untuk menyebut nama primer dari Ida Hyang Vidhi Vasa
terkait dengan anggapan sebagian besar orang bali bahwa Sri Krishna hanyalah
tokoh dalam pewayangan atau bahkan sosok anak hebat yang seringkali
dipersamakan dengan film kartun Naruto atau kenakalan Sincan. Inilah celakanya
umat yang mengaku paling beragama tetapi tidak mengetahui nama Tuhannya
sendiri, itihasa dianggap sebagai mitologi / cerita pengantar tidur saja.
Padahal kebesaran Wiracarita Ramayana dan Mahabharata yang menempatkan Sri Rama
dan Sri Krishna sebagai tokoh utama adalah kebenaran yang tidak terbantah dan
merupakan suatu kejadian nyata yang pernah terjadi di muka bhumi ini. Bhagavan
Gita sendiri yang dikenal sebagai Pancama Veda adalah bagian dari Bhisma Parva
dalam mahabharata, jadi jika Mahabharata hanya dipandang sebagai mitos maka
Bhagavan Gita yang menguraikan sabda Tuhan Sri Krishna kepada Arjuna juga akan
ditempatkan pada level yang sama. Alangkah ironisnya jika mengaku umat hindu
tetapi tidak mempercayai kitab suci agamanya sendiri karena menganggapnya tidak
lebih daripada sekedar mitos / cerita buatan manusia.
Berarti dewa-dewa yang tersebut di atas berarti bukan Tuhan karena masih diciptakan. Segala-sesuatu yang diciptakan bukan tuhan namanya.
BalasHapusOM Suastiastu, Bro Anonim, sy sependapat dengan anda bahwasannya segala sesuatu yang diciptakan bukanlah Tuhan. sebab Tuhan adalah Pencipta segala sesuatu yang ada walaupun juga tak bisa dipungkiri bahwasannya dlm setiap ciptaan itu terkandung unsur atau elemen dari si Pencipta sendiri. atau dengan istilah lain, semua ciptaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari yang menciptakan. so karena dewa-dewa diciptakan maka Ia bukanlah Tuhan. Deva berasal dari kata Div yang artinya Sinar (Nur) dlm istilah islamnya. jadi kalau ada sinar tentu ada sesuatu / sumber yang mengeluarkan sinar itu bukan ? Nah inilah yang kita namai dengan Tuhan (Sumber dari segala sesuatu). penegasan ini bisa anda lihat dlm Bhagavad Gita Bab 9 sloka 25 yg menyatakan perbedaan antara Tuhan, Para dewa, Leluhur, dan juga mahluk gaib lainnya. spt halnya dlm keyakinan islam, bukankah Malaikat dan Allah bukan hal yang sama. Malaikat diciptakan oleh Allah, dan karena diciptakan maka Malaikat bukanlah Allah. sebagaimana pengertian Dewa-dewi dlm istilah HInduism. Demikian semoga bs menjadi referensi. OM Shanti OM
HapusBerkemungkinan Krisna Hindu itu adalah juga Nabi Allah yang pernah diutus ke bangsa Hindustan (India) karena ada sisa-sisa pengajaran Tauhid (mengesakan Tuhan) yang diajarkan oleh Krisna ini.
BalasHapusFirman Allah dalam Al-Qur'an :
Surat Al-'Anbiya' 21:25
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِ
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.
Jadi berdasarkan ayat ini semua nabi dan rasul yang diutus oleh Allah semua menyerukan kalimah "Mengesakan Allah"
Saya kutip sedikit mengenai sejarah Krisna dan ajaran Tauhidnya yang masih tersisa :
Prof. Garbae menulusuri lima tahapan yang berbeda dalam
Dalam taraf pertama, agama Krisna itu berkembang di luar
Brahmanisme. Agama itu bersifat monoteisme yang menekankan
kepada ketuluasan dan melaksanakan tugas kewajiban tanpa pamrih
lahiriah. Pada tahap ini, Krishna dianggap sebagai nabi yang
mendapat ilham dari Tuhan untuk mengajarkan agama yang benar.
Pada tahap kedua, Sri Krishna dipertuhankan setelah kematiannya
oleh para pengikut yang terlampau fanatik dan bodoh. Dalam tahap
ketiga yang terjadi 500 tahun SM terjadilah Brahmanisme agama
Bhagawat dan Sri Krishna dianggap sebagai Dewa Wisnu. Prof.
Hiriyanna menulis:
“Akhirnya keimanan monoteisme pun berubah dengan
berlalunya waktu dengan dikombinasikan ajaran Weda tentang
Wishnu Narayana; dan kombinasi ini terutama berperan dalam
menciptakan Tuhan dari ajaran Weda dan bahkan lebih dari Siwa.
Akhirnya Sri Krishna nabi dari agama Bhagawat dipertuhan-kan
dan dikenal sebagai Wishnu Narayana sebagai penjelmaan dari
Dia”.
Agama Sri Krishna jelas pada awalnya monoteisme (Mengakui Tuhan itu Maha Esa):
“Mereka yang fikirannya senantiasa tenang berarti
memenangkan kehidupan di dunia ini. Tuhan adalah suci dan
senantiasa Esa dan senantiasa bersatu dengan mereka” (Bhagawad
Gita 5 : 19)”
Agama Baghawad Gita adalah penyerahan diri kepada Tuhan:
Bila seseorang menyerahkan segala keinginan yang muncul di
hatinya dengan rahmat Tuhan, maka ia memperoleh kegembiraan
beserta Tuhan dan sesungguhnya jiwa telah memperoleh
kedamaian” (Bhagawad Gita 3 : 9)
Bhagawad Gita, 2: 42 – 46, terjemahan oleh Juan Mascaro (Penguin classics).
Terjemahan lain dari Bhagawad Gita dilihat dan dipetik bab ini bersumber dari (i) K.T.
Telang (Sacred Book of the East); (ii) Mrs. Anni Besant (Theosopphical society); (iii)
Swami Prabhavananda dan Christopher Ishewood (Mentor Book)AGAMA HINDU 23
Sri Krishna, nabi agama Bhagawad, mengajarkan pengikutnya
untuk men-jalankan tingkah laku dengan penuh kesucian atau
sebagai kebaktian kepada Tuhan. Bhagawad Gita menyebutkan
sebagai Bhakti Yoga:
“Dunia selalu mengikat kita, kecuali penyerahan diri. Maka
jadikanlah tin-dak tandukmu dengan kesucian dan bebas dari ikatan
hawa nafsu” (Bhagawad Gita 3 : 9)
Jadi setelah Krisna meninggal dunia dia yang semula dikatakan nabi oleh pengikutnya diubah menjadi salah satu dewa yang disembah menjadi Tuhan.
Oleh karena itulah Allah mengutus Nabinya yang terakhir yaitu Nabi Muhammad, SAW untuk mengembalikan ajaran Tauhid dan ajaran para Nabi terdahulu yang sudah dirusak oleh pengikutnya setelah Nabi tersebut meninggal dunia termasuk Krisna, Budha, Kong Hu Cu, Yesus dan lain-lainnya.
Sdr Anonim, utk menambah referensi anda tentang ajaran Hindu yang sebenarnya, sy persilahkan anda untuk mengunjungi link ini : http://vedabaseindonesia.net/
HapusPemahaman anda tentang Nabi / Rosul, Para Dewa, Roh suci, Leluhur, Gandharva, Iblis, dll yang berada di luar alam manusia mungkin harus di upgrade dulu, sehingga tdk salah dalam menggunakan istilah. Sri Krishna adalah Poorna Avatar - Tuhan yang menjelmakan diri-Nya di tengah-tengah masyarakat manusia guna memberikan teladan kehidupan. ia bukan Dewa atau sekelas Nabi. tapi karena Ia bertindak seolah-olah spt manusia biasa, maka banyak orang tertipu karenanya. oleh karena itulah maka dlm Sabda Beliau di Bhagavad Gita khususnya bab 9.11 ada pernyataan spt ini : avajānanti māḿ mūḍhā // mānuṣīḿ tanum āśritam // paraḿ bhāvam ajānanto //
mama bhūta-maheśvaram yg artinya : Orang bodoh mengejek diri-Ku bila Aku menurun dalam bentuk seperti manusia. Mereka tidak mengenal sifat rohani-Ku sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada. sy yakin bahwa anda telah keliru menafsirkan atau bisa jadi anda telah mengambil referensi yg salah tentang hal ini. Sri Krishna telah ada sebelum ribuan kali jaman ini. (Lihat dan baca kembali Bab 4 dlm link yg sy sertakan). di Manvatara ini, ketika beliau kembali turun dgn menggunakan nama dan rupa Sri Krishna, Ia muncul sudah ribuan tahun. bukan hanya 500 tahun SM. sbg bukti... Jaman Kali dimulai pertama kali pd tanggal 18 Pebruari 3102 SM saat Sri Krishna meninggalkan bumi ini utk kembali ke kerajaannya. pd saat itu pula cucu dr Arjuna yakni Parikshit dinobatkan sbg raja. jadi jika dihitung sampai hari ini. jaman Kali telah berjalan selama 5016 tahun. mungkin yg dimaksudkan penulis dlm buku referensi anda adalah kemunculan beliau kembali sebagai Sri Krishna Chaitanya Mahaprabhu yang banyak diyakini sbg Inkarnasi Sri Krishna, itu memang terjadi kurang lebih 521 tahun yang lalu.
Mengenai pernyataan terakhir anda. ini juga cukup menggelikan bahwasannya agama abrahamik selalu mengklaim dirinya sbg agama penyempurna dari agama sebelumnya. lalu mengklaim bahwa nabinya adalah nabi terakhir yg dikirim Tuhan. come on bro... see the reality.
dulu agama Kristen mengklaim bahwa agamanya hadir untuk menyempurnakan kitab taurat yg dianut oleh kaum Yahudi selanjutnya mendeklarasikan bahwa Yesus adalah satu-satunya sang Juru selamat. but what next ..? Nabi SAW datang. lalu dgn pongah pula akhirnya pengikut beliau mengatakan bahwa kedatangan beliau adalah utk menyempurnakan agama-agama yg telah ada sebelumnya. Nabi SAW adalah Nabi terakhir. Is it real ? Tidak! sebab sesudah islam inipun masih ada beberapa utusan Tuhan yg dikirim spt misalnya Guru Nanak, Zorastra, Mahavira, dll yg mendirikan agama baru dengan nama Sikh dan Jainisme.
Perlu diperjelas y kawan2,, tuhan hanya ada satu,, kalian hanya mengikuti agama dri nenek moyang , leluhur / org tua,, kalian memperdebatkan tanpa mengetahui apa yg kalian debatkan,, kalian hanya mempelajarai apa yg sbelumnya telah dipelajari, tanpa kalian mengerti atau ingin mengetahui siapakah tuhan sbnarnya... Pkirkan dlm hti tanpa ada pkiran agama / tuhan agama,, yg kalian pikirkan hanya tuhan bukan yg lain, kalian bisa meminta kepadanya tunjukanlah kebenarannya maka insya allah dia akan memberikan petunjuk kepada kalian,, tuhan tdk menciptakan manusia n jin kecuali untuk berinadah kepadanya,, maka dia akan selalu menunjukan kepada manusia yg ingin melihat / mengetahui kebenarannya. Wassalam.
BalasHapuspaling juga kerjaan si azazil tu yg menyimpangkan nabi jadi tuhan
BalasHapus