OM Sairam,
apakah anda sedang berada dalam kegalauan atau dihinggapi rasa bosan untuk melakukan rutinitas yang sepertinya tidak memberikan transformasi berarti dalam perjalanan spiritual anda? bosan mengikuti bajan yang itu-itu saja, bosan ikut tirta yatra sebab semua tempat suci kayaknya sudah pernah dikunjungi, atau mungkin sekarang anda sedang bosan membaca buku spiritual karena inti ajarannya begitu-begitu saja. Nah beberapa ciri-ciri yang kami sebut diatas adalah beberapa pertanda bahwa anda sedang memasuki masa masa gelap dalam spiritual. wah kayaknya tidak baik nih. tapi jangan mengambil kesimpulan dulu. mari kita dengar penjelasan Baba tentang hal dimaksud melalui sebuah sesi interview ini. semoga bisa dijadikan untuk menentukan arah kita selanjutnya.
DARK PERIOD -PERIODE GELAP
Sudha ADITYA: Ada masa dalam hidup
saya ketika saya merasa bahwa saya telah jatuh dan selama waktu tersebut, saya
tidak dapat melanjutkan rutinitas sadhana dan dhyana saya. Mengapa hal ini
terjadi, Baba?
SAI: Setiap Sadhaka akan mengalami masa-masa ini, yang disebut
"PERIODE GELAP" (DARK PERIOD). Ada perubahan yang terjadi di dalam
dirimu selama periode ini yang tidak engkau sadari. Ini adalah periode
pematangan dan pada akhirnya, engkau muncul menjadi orang yang lebih kuat dan
lebih baik. Hal ini sama seperti membuat kue natal. Engkau mencampur dan
mengaduk semua bahan-ramuan yang dibutuhkan dan memanggangnya dan kemudian
engkau menyimpan kue tersebut selama beberapa hari dan membiarkannya hingga
matang dan lembut/empuk. Setelah itu, rasanya lebih kaya/enak dan manis. Atau,
ambillah contoh pembuat-anggur. Ia membuat sirup dari buah anggur dan
menyimpannya dalam bejana kayu selama berbulan-bulan. Selama waktu penyimpanan
tersebut, anggur itu berfermentasi dan berbuih dan akhirnya menjadi anggur yang
manis. Ini adalah kasus yang sama juga dengan praktek sadhana. Engkau hanya
sedang mengalami proses pematangan. Jadi, jangan berpikir bahwa engkau telah
jatuh.
Sudha ADITYA: Apa sebenarnya proses pematangan itu, Baba? Apa maksud dan
manfaatnya?
SAI: Selama proses sadhanamu berlangsung, engkau akan mengalami berbagai
macam pengalaman dan belajar banyak hal. Semua kenyataan ini harus diasimilasi
oleh atmamu-jiwamu, dianalisis dan dikonversi menjadi pengetahuan dan
kebijaksanaan. Kadang-kadang, hal ini dilakukan secara sadar oleh dirimu
sendiri melalui proses "vichaara '(pencarian-penyelidikan batin-bertanya
pada diri sendiri) dan" viveka "(diskriminasi). Tetapi pada waktu
lain, perubahan pengalaman menjadi kebijaksanaan ini terjadi tanpa engkau
sadari., dalam kegelapan. Dan karenanya, periode gelap muncul. Misalnya, apa
yang terjadi setelah engkau makan? Makanan harus diserap, dicerna dan
diasimilasi oleh system pencernaanmu. Engkau tidak dapat melihat proses
pencernaan dan asimilasi, tetapi hal tersebut berlangsung dan terjadi di dalam
tubuhmu. Ini adalah kasus yang sama dengan makanan rohani. Engkau membaca
buku-buku agama, mendengarkan bhajan dan berwacana, ikut dalam kegiatan
sathsang, mempraktekkan sadhana dan dhyana. Semua ini adalah makanan untuk
ATMA. Makanan rohani harus diserap, dicerna dan diasimilasi oleh ATMA-jiwa.
Hasil akhir dari proses ini adalah pertumbuhan dan pematangan rohani, mental
dan emosional.
SUDHA: Apakah karena terjadinya
perubahan-perubahan ini kita kadangkala -terperangkap dalam semacam inersia
(kelambanan) rohani, Baba?
SAI: YES. Periode Pematangan ini adalah salah satu periode yang
membingungkan para sadhaka. Engkau merasa bingung,linglung,kacau, tersesat,
seperti kapal tanpa kemudi terombang ambing di kegelapan malam dan berusaha
mati-matian untuk mencapai pantai (cahaya daratan).
Sudha: Baba, pada saat-saat seperti
itu, saya tidak memiliki perasaan kedekatan yang sama denganMU.
SAI: Ya, Aku tahu. Engkau merasa kehilangan pegangan/terombang-ambing.
Engkau tidak memiliki semangat dalam praktek rohani. Tapi ini hanya sebuah fase
sementara yang pada akhirnya engkau muncul lebih murni, lebih kuat dan lebih
mulia. Misalnya, jika engkau sakit, badanmu menjadi lemah. Dokter merawat dan
mengobatimu dengan memberikan obat dan tonik-penguat tenaga. Engkau sendiri
tidak bisa melihat proses penyembuhan yang dilakukan obat tersebut tetapi
proses penyembuhan berlangsung dalam tubuhmu. Setelah pengobatan selesai
kesehatan tubuhmu kembali normal dan segar bugar. Demikian pula, ketika
perubahan-perubahan rohani dan transformasi spiritual sedang terjadi dalam
dirimu, Engkau dilanda dengan perasaan kelesuan mental dan spiritual. Tapi
ketika proses pematangan selesai, kegelapan sirna dan fajar menyingsing dan
engkau berkilauan cahaya yaitu menjadi seorang yang lebih kuat dan bijaksana.
Sudha: Engkau adalah Sadguru, Baba.
Engkaukah yang membentuk dan mengontrol perubahan rohani kami?
SAI: YA, Aku memonitor pertumbuhan rohanimu dan mengatur kemajuan
rohanimu. Aku mengetahui masa lalumu dan tingkat evolusi spiritual yang telah
engkau capai di kelahiran-kelahiranmu yang terdahulu. Berdasarkan perkembangan
masa lampaumu, Aku membantu sadhanamu sekarang ini dan mengarahkan dan
mengendalikan pertumbuhan rohanimu. Aku tahu pasti seberapa jauh kemajuanmu
sebelumnya dan kemajuan sekarang. Hal ini sama seperti membuat manisan. Juru
masak tahu kapan cairan gula mencapai kekentalannya yang pas, kapan tepung,
ghee, dan perasa makanan dimasukkan, dan seberapa banyak menambahkan
bahan-bahan tersebut dan berapa banyak menambahkan bahan-bahan tersebut dan
kapan tepatnya manisan tersebut diangkat dari tungku. Sama halnya aku mencampur
dan menambahkan dan mengaduk sampai engkau mencapai tingkatan tertentu dalam
kesadaran spiritual.
Sudha: Seberapa seringkah fase
pematangan ini terjadi dalam kehidupan seorang Sadhaka?
SAI: Hal itu tergantung pada tingkat pencapaian spiritual Sadhaka
tersebut. Berbeda dengan pertumbuhan fisik, pertumbuhan rohani harus sangat
lambat dan bertahap. Pertumbuhan tersebut terjadi melalui serangkaian kelahiran.
Tetapi, jika engkau mengambil satu kelahiran, ada banyak tahapan yang harus
dilalui; PERIODE GELAP adalah bagian dari tahapan-tahapan tersebut. Seorang
Sadhaka sejati haruslah melalui beberapa tahapan pengujian batin yang terus
ditempa. frekuensi terjadinya periode ini tergantung pada tabiat rohani
seseorang, sama seperti proses belajar tergantung kepada IQ Beberapa orang
dapat menerima dan menyerap lebih cepat dari yang lainnya. Tapi bahkan bagi
mereka yang tingkatan sangat tinggipun akan mengalami periode-periode ini pada
beberapa masa dalam hidupnya. Bahkan para-Rsi dan para-yogi (para
bijak-waskita) pada jaman dahulu biasa mengalaminya walau tak seorangpun yang
menceritakannya.
Sudha: Tepatnya kapan periode ini
terjadi dalam kehidupan seorang sadhaka, Baba?
SAI: Tentu saja bukan diawal sekali. Tahap-tahap awal kehidupan seorang
Sadhaka adalah pengalaman-pengalaman, sensasi-sensasi, dan getaran jiwa. Hanya
setelah itu mulailah rohaninya berevolusi atau berkembang. Perubahan-perubahan
itu mulai terjadi, katakanlah di tengah pertengahan jalan dan setelah itu
proses belajar yang sesungguhnya dimulai.
Bayangkan kemajuan seorang sadhaka ibarat sedang mendaki sebuah gunung. Engkau
mendaki dengan penuh semangat sempai ketinggian tertentu. Kemudian engkau merasa
lelah dan ketika engkau mencapai dataran yang tidak begitu tinggi, engkau
berhenti dan beristirahat. Setelah nafas dan tenagamu pulih kembali, engkau
siap melanjutkan pendakian. Jadi engkau terus mendaki dan beristirahat sampai
engkau mencapai puncak gunung.
Periode-periode pematangan dalam kehidupan seorang sadhaka sama seperti
dataran-dataran tinggi sebuah gunung. Ketika kegelapan sirna dan cahaya muncul,
engkau menjadi semakin kuat dan bertenaga dan siap mendaki ke tingkatan yang
lebih tinggi. Jadi, jangan berkecil hati-putus asa atau sedih ketika engkau
terjebak di fase ini. Ini adalah masa pembentukan, pencetaka dan penghalusan.
Ini adalah saat dimana perkembangan dan evolusi yang sesungguhnya sedang
terjadi di dalam dirimu(batinmu).
Sudha: Apa yang harus kami lakukan dalam masa itu, Baba?
SAI: Ini adalah waktu untuk melakukan lebih banyak karma dan seva yang
mengarah pada trikarana suddhi' atau '-pemurnian ketiga instrumen: tangan,
lidah dan pikiran. Bila engkau melibatkan diri dalam karma dan seva, tangan dan
lidah selalu sibuk dan tidak ada celah untuk terlibat dengan hal-hal buruk.
Ketika keduanya dimurnikan, pikiran juga menjadi murni dan sejuk seperti bulan.
Dengan demikian, engkau bisa menggabungkan proses pemurnian eksternal dengan
internal yang sedang berlangsung dalam dirimu.
Sudha: Apakah hal ini akan membantu kami keluar lebih cepat dari periode gelap
ini?
SAI: YA, jika engkau mengenali periode ini apa adanya. Engkau dapat membantu
proses percepatan pengembangan batin dengan mengadopsi praktek-praktek
eksternal yang benar. Jika engkau bisa mengkombinasikan keduanya, engkau akan
membantu pertumbuhan rohani. Dan ketika periode evolusi berakhir, dan dirimu
yang sejati akan muncul dengan energi, tenaga dan semangat yang baru, dan siap
untuk terlibat dalam sadhana yang baru dan bergerak ke alam kesadaran
pengalaman dan pembelajaran yang lebih tinggi.
OM SAIRAM
SUMBER;
Sathya Sai’s Amrita Varshini
Author : Sudha Aditya Page: 19-23
Alih Bahasa; Purnawarman and Vijay Kumar