Minggu, 26 Mei 2013

Visi,Misi, Identitas, dab Prinsip dasar ajaran Sai.



Penguatan pemahaman akan karakter, Visi, Misi, Identitas dan Prinsip dasar ajaran Sai menjadi sangat penting untuk dikosentrasikan, untuk mengantisipasi sedini mungkin adanya pendangkalan-pendangkalan ataupun bias-bias pandangan yang berpotensi menjadi penyebab ketidak satuan (disunity) ketidak harmonisan (disharmony) serta bergesernya keberadaan organisasi Sai dari tujuan idealnya.

Karakter dan Prinsip dasar Ajaran Sai.

Karakter dan prinsip dasar ajaran Sai adalah cinta kasih.yang mendasari semua yang ada. Cinta kasih dalam perkataan menghadirkan kebenaran, Cinta kasih dalam perbuatan menghadirkan kebajikan, Cinta kasih dalam perasaan menghasilkan kedamaian dan Cinta kasih dalam pemahaman akan menghadirkan sikap tanpa kekerasan.

Svami Berkata : Cinta kasih adalah TUhan, dan Tuhan adalah perwujudan cinta kasih itu sendiri. Dimana ada cinta kasih disana pasti ada Tuhan. Integrasikan cinta kasih dalam setiap tindakan pelayanan dan jadikan pelayanan sebagai ibadah. Itulah sadhana tertinggi (Sathya Sai Speak Vol. 4 hal 99)
Cinta kasih juga dihadirkan sebagai pemersatu atas keberagaman perbedaan yang diciptakan oleh imajinasi manusia. Sesuai dengan konteks ini Bhagavan Sri Sathya Sai Baba berwacana bahwa “Hanya ada satu agama yakni agama yang berlandaskan cinta kasih, Hanya ada satu bahasa yakni bahasa hati, Hanya ada satu kasta yakni kasta / ras manusia dan hanya ada satu Tuhan yakni Ia yang ada dimana-mana dan di hati semua mahluk hidup.


Visi dan Misi

VISI SAI adalah menyadari ketuhanan menyatu dalam diri (Aham Brahma Asmi). Hanya setelah seseorang bisa menyadari ketuhanan ada dalam dirinya, barulah ia akan dapat melihat esensi ketuhanan yang sama ada dalam hati setiap mahluk. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi seseorang untuk membenci orang lain. Visi dapat dikatakan sebagai arah pandang dan lilin penerang saat seseorang mengalami kegelapan. Visi berfungsi sebagai bintang atau kompas penunjuk arah saat seseorang sedang berada dalam kebingungan dan kebimbangan. Bhagavan Sri Sathya Sai Baba menyabdakan :”Apa yang harus engkau kembangkan adalah bagian dari Visi ketuhanan, sebuah pembangkitan intuisi yang paling halus karena engkau disini berada dalam misi suci yakni mengetahui siapa dirimu, darimana engkau berasal dan kemana engkau akan kembali”

MISI SAI adalah menumbuhkan, mengembangkan, dan menjalin persahabatan serta persaudaraan atas dasar cinta kasih sesame umat manusia dan semua ciptaan Tuhan, tanpa membedakan suku, bangsa, ras, golongan, jabatan, agama, dan kepercayaan. Dalam hal ini Bhagavan berwacana :” Aku datang tidak untuk mengganggu apalagi merusak keyakinan yang telah ada tetapi justru lebih memperkuat agar umat muslim setelah mengenal ajaranku bisa menjadi muslim yang baik, umat Kristen bisa menjadi Kristen yang lebih baik, umat Budha bisa menjadi penganut Budha yang lebih baik, dan juga seorang hindu mampu menampilkan dirinya sebagai pemeluk Hindu yang lebih baik lagi.

BUDAYA SAI adalah KASIHI SEMUA LAYANI SEMUA. Mengasihi dan Melayani adalah nilai-nilai yang perlu dibudayakan. Semua (All) adalah prinsip keuniversalitas yang perlu di kedepankan. Kita mungkin bisa mengasihi seseorang (Love) ataupun melayani seseorang (Serve) tetapi sudahkah kita bisa mengasihi dan melayani semuanya (All)?

KEPRIBADIAN SAI. Hal ini berlandaskan pada Panca Pilar (Kebenaran,kebajikan,Kasih sayang,Kedamaian, dan Tanpa kekerasan). Oleh karena itu seseorang yang hidup dalam jalan Sai, harus hadir sebagai pribadi yang bijaksana penuh kasih sayang terhadap sesame, kata-katanya selalu menyampaikan kebenaran, tindakannya mencerminkan kebajikan, perasaannya selalu diliputi kedamaian, dan pandangannya senantiasa menyiratkan sikap tanpa kekerasan.

KEUNIKAN SAI, adalah suatu gambaran yang menunjukkan bahwa setiap pandangan, prilaku, sikap, maupun kegiatan yang dilakukan oleh bhakta Sai dipandang sebagai usaha untuk merealisasikan dan mengembangkan spiritualitas diri melalui SAI=See Always Inside dan juga Tindakan yang didasari kasih Love in Action dengan semangat kesatuan UNITY dilandasi oleh kemurnian PURITY sehingga bisa menyadari ketuhanan itu sendiri DIVINITY. Bhagavan Sri Sathya Sai Baba bersabda “Ada ribuan organisasi bergerak dengan tujuan yang sama, tetapi engkau harus mengetahui apa yang unik dari organisasi yang memakai nama-Ku (Sathya Sai Speak V.8 hal 323-324) dilanjutkan dengan wacana berikutnya “Aku harus katakana dengan terus terang bahwa 90% diantara engkau belum memahami tujuan dari organisasi ini. hal ini harus sangat jelas untuk semuanya. Engkau sesungguhnya tidak terlibat dalam pelayanan social melalui organisasi ini. engkau sesungguhnya terlibat dalam pelayanan terhadap dirimu sendiri. Semua jenis kegiatan dalam organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan dan memurnikan hatimu (SSS 6.321)

POSISI ORGANISASI SAI. Pertama adalah SAI itu sendiri, dengan menempatkan Bhagavan Sri Sathya Sai Baba sebagai Sad Guru. Kedua sebagai organisasi social Spiritual, dengan selalu mengembangkan rasa bhakti melalui pelayanan social yang dijiwai oleh nilai-nilai spiritual. Ketiga sebagai Forum Study (Sai Study Group) sebagai tempat untuk belajar dan mengembangkan spiritualitas diri. Organisasi Sai adalah forum bagi setiap orang untuk mempelajari dan mengembangkan nilai-nilai spiritual yang dipraktekkan melalui aktivitas pelayanan social (Pathway to God 1 hal 5)

MAKNA SIMBUL SAI. Ada dua buah simbul penting dalam organisasi Sai, Pertama adalah Logo PANCA PILAR, logo yang bergambar pilar dihiasi dengan tulisan Satya-Kebenaran, Dharma-Kebajikan, Shanti-Kedamaian, Prema-Kasih Sayang, Ahimsa-tanpa kekerasan. Logo pertama ini memberikan gambaran tentang organisasi Sai yang sangat member perhatian pada penggalian dan pengembangan nilai-nilai (Values). Kedua adalah logo SARVA DHARMA, logo yang bergambar pilar yang dihiasi dengan simbul semua agama besar di dunia. Logo kedua ini memberikan penggambaran tentang organisasi Sai yang mengedepankan Prinsip keuniversalan.

SUMBER AJARAN SAI. – ajaran Sai bersumber dari Veda-Sanathana Dharma (Kebenaran Abadi) sebagai jalan raya kuno yang penekanan nilai-nilainya tertuang dalam panca pilar dan implementasinya tertuang dalam 9 pedoman prilaku dan 10 prinsip hidup.
Pemahaman akan karakter :
Terkait dengan hal ini maka organisasi Sai memberikan rekomendasi kebijakan seperti :
1.   Bhakta Sai seharusnya menyadari karakter/ jati dirinya sendiri serta menjadikan Visi Sai sebagai dasar sekaligus tujuan perjalanan spiritualnya. Terkejawantahkan dalam cara pandang sifat, sikap, prilaku, serta terlihat dari bagaimana ia memaknai dan merespon setiap keadaan.
2.   Bhakta Sai wajib mengemban Misi Sai serta membangun kepribadian dan budaya Sai dengan saling mengasihi dan melayani. Tidak hanya ditujukan bagi mereka yang dekta di sekitar tetapi juga bagi semua orang dan semua mahluk yang ada di alam semesta.
3.   Seluruh komponen organisasi Sai seharusnya dapat memposisikan organisasi Sai sebagai wahana pengembangan spiritualitas diri dengan mengedepankan prinsip-prinsip spiritualitas dalam kehidupannya.
4.   Bhakta Sai seyogyanya menyadari makna yang tersirat dari simbul Sai yang mengedepankan prinsip nilai-nilai (Values) dan prinsip keuniversalan.
5.   Bhakta Sai wajib memahami kedalaman ajaran Sai, baik melalui literature yang ada, melalui aktivitas Study Circle, Sath sang, dharma wacana maupun melalui praktek/ Sadhana spiritual lainnya (baik yang dicanangkan oleh organisasi maupun dalam kehidupan sehari-hari para bhakta) serta berusaha menjadikan hidupnya sesuai dengan amanat Sad Guru (Your life is My Messages)

KEDUDUKAN SAI BHAKTA DI HADAPAN SAD GURU.- semua bhakta Sai memiliki kedudukan yang sama di hadapan Sad Guru Bhagavan Sri Sathya Sai Baba. Hubungan ini bersifat pribadi, langsung tanpa perantara.

SAI MIRACLES (MUJIZAT SAI). Harus disadari bahwa mujizat Sai yang paling berharga adalah terjadinya transformasi kasih dalam diri. Kalaupun Bhagavan sering memperlihatkan mujizat berupa penciptaan benda-benda material untuk seseorang, itu sifatnya hanya pribadi dan dipandang sebagai kartu nama atau sebagai media pengingat tentang diri beliau. Bhakta Sai diharapkan tidak berhenti sampai disana. Bhakta Sai semestinya tidak sampai terikat dengan APA yang diberikan lalu melupakan SIAPA yang memberikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar