Penguatan pemahaman
akan karakter, Visi, Misi, Identitas dan Prinsip dasar ajaran Sai menjadi
sangat penting untuk dikosentrasikan, untuk mengantisipasi sedini mungkin
adanya pendangkalan-pendangkalan ataupun bias-bias pandangan yang berpotensi
menjadi penyebab ketidak satuan (disunity) ketidak harmonisan (disharmony)
serta bergesernya keberadaan organisasi Sai dari tujuan idealnya.
Karakter
dan Prinsip dasar Ajaran Sai.
Karakter dan prinsip
dasar ajaran Sai adalah cinta kasih.yang mendasari semua yang ada. Cinta kasih
dalam perkataan menghadirkan kebenaran, Cinta kasih dalam perbuatan
menghadirkan kebajikan, Cinta kasih dalam perasaan menghasilkan kedamaian dan
Cinta kasih dalam pemahaman akan menghadirkan sikap tanpa kekerasan.
Svami
Berkata : Cinta
kasih adalah TUhan, dan Tuhan adalah perwujudan cinta kasih itu sendiri. Dimana
ada cinta kasih disana pasti ada Tuhan. Integrasikan cinta kasih dalam setiap
tindakan pelayanan dan jadikan pelayanan sebagai ibadah. Itulah sadhana
tertinggi (Sathya Sai Speak Vol. 4 hal 99)
Cinta kasih juga
dihadirkan sebagai pemersatu atas keberagaman perbedaan yang diciptakan oleh
imajinasi manusia. Sesuai dengan konteks ini Bhagavan Sri Sathya Sai Baba
berwacana bahwa “Hanya ada satu agama
yakni agama yang berlandaskan cinta kasih, Hanya ada satu bahasa yakni bahasa
hati, Hanya ada satu kasta yakni kasta / ras manusia dan hanya ada satu Tuhan
yakni Ia yang ada dimana-mana dan di hati semua mahluk hidup.
Visi dan Misi
VISI
SAI
adalah menyadari ketuhanan menyatu dalam diri (Aham Brahma Asmi). Hanya setelah
seseorang bisa menyadari ketuhanan ada dalam dirinya, barulah ia akan dapat
melihat esensi ketuhanan yang sama ada dalam hati setiap mahluk. Dengan demikian,
tidak ada alasan bagi seseorang untuk membenci orang lain. Visi dapat dikatakan
sebagai arah pandang dan lilin penerang saat seseorang mengalami kegelapan. Visi
berfungsi sebagai bintang atau kompas penunjuk arah saat seseorang sedang berada
dalam kebingungan dan kebimbangan. Bhagavan Sri Sathya Sai Baba menyabdakan :”Apa
yang harus engkau kembangkan adalah bagian dari Visi ketuhanan, sebuah
pembangkitan intuisi yang paling halus karena engkau disini berada dalam misi
suci yakni mengetahui siapa dirimu, darimana engkau berasal dan kemana engkau
akan kembali”
MISI
SAI
adalah menumbuhkan, mengembangkan, dan menjalin persahabatan serta persaudaraan
atas dasar cinta kasih sesame umat manusia dan semua ciptaan Tuhan, tanpa
membedakan suku, bangsa, ras, golongan, jabatan, agama, dan kepercayaan. Dalam hal
ini Bhagavan berwacana :” Aku datang tidak untuk mengganggu apalagi merusak
keyakinan yang telah ada tetapi justru lebih memperkuat agar umat muslim
setelah mengenal ajaranku bisa menjadi muslim yang baik, umat Kristen bisa
menjadi Kristen yang lebih baik, umat Budha bisa menjadi penganut Budha yang
lebih baik, dan juga seorang hindu mampu menampilkan dirinya sebagai pemeluk
Hindu yang lebih baik lagi.
BUDAYA
SAI
adalah KASIHI SEMUA LAYANI SEMUA. Mengasihi dan Melayani adalah nilai-nilai
yang perlu dibudayakan. Semua (All) adalah prinsip keuniversalitas yang perlu
di kedepankan. Kita mungkin bisa mengasihi seseorang (Love) ataupun melayani
seseorang (Serve) tetapi sudahkah kita bisa mengasihi dan melayani semuanya
(All)?
KEPRIBADIAN
SAI.
Hal ini berlandaskan pada Panca Pilar (Kebenaran,kebajikan,Kasih
sayang,Kedamaian, dan Tanpa kekerasan). Oleh karena itu seseorang yang hidup
dalam jalan Sai, harus hadir sebagai pribadi yang bijaksana penuh kasih sayang
terhadap sesame, kata-katanya selalu menyampaikan kebenaran, tindakannya
mencerminkan kebajikan, perasaannya selalu diliputi kedamaian, dan pandangannya
senantiasa menyiratkan sikap tanpa kekerasan.
KEUNIKAN
SAI,
adalah suatu gambaran yang menunjukkan bahwa setiap pandangan, prilaku, sikap,
maupun kegiatan yang dilakukan oleh bhakta Sai dipandang sebagai usaha untuk
merealisasikan dan mengembangkan spiritualitas diri melalui SAI=See Always Inside dan juga Tindakan yang didasari kasih Love in Action dengan
semangat kesatuan UNITY dilandasi
oleh kemurnian PURITY sehingga bisa
menyadari ketuhanan itu sendiri DIVINITY.
Bhagavan Sri Sathya Sai Baba bersabda “Ada
ribuan organisasi bergerak dengan tujuan yang sama, tetapi engkau harus mengetahui
apa yang unik dari organisasi yang memakai nama-Ku (Sathya Sai Speak V.8 hal
323-324) dilanjutkan dengan wacana berikutnya “Aku harus katakana dengan terus
terang bahwa 90% diantara engkau belum memahami tujuan dari organisasi ini. hal
ini harus sangat jelas untuk semuanya. Engkau sesungguhnya tidak terlibat dalam
pelayanan social melalui organisasi ini. engkau sesungguhnya terlibat dalam
pelayanan terhadap dirimu sendiri. Semua jenis kegiatan dalam organisasi ini
bertujuan untuk mengembangkan dan memurnikan hatimu (SSS 6.321)
POSISI
ORGANISASI SAI. Pertama adalah SAI itu sendiri,
dengan menempatkan Bhagavan Sri Sathya Sai Baba sebagai Sad Guru. Kedua sebagai
organisasi social Spiritual, dengan selalu mengembangkan rasa bhakti melalui
pelayanan social yang dijiwai oleh nilai-nilai spiritual. Ketiga sebagai Forum
Study (Sai Study Group) sebagai tempat untuk belajar dan mengembangkan
spiritualitas diri. Organisasi Sai adalah forum bagi setiap orang untuk
mempelajari dan mengembangkan nilai-nilai spiritual yang dipraktekkan melalui
aktivitas pelayanan social (Pathway to God 1 hal 5)
MAKNA
SIMBUL SAI. Ada dua buah simbul penting dalam organisasi
Sai, Pertama adalah Logo PANCA PILAR,
logo yang bergambar pilar dihiasi dengan tulisan Satya-Kebenaran,
Dharma-Kebajikan, Shanti-Kedamaian, Prema-Kasih Sayang, Ahimsa-tanpa kekerasan.
Logo pertama ini memberikan gambaran tentang organisasi Sai yang sangat member perhatian
pada penggalian dan pengembangan nilai-nilai (Values). Kedua adalah logo SARVA DHARMA, logo yang bergambar pilar
yang dihiasi dengan simbul semua agama besar di dunia. Logo kedua ini
memberikan penggambaran tentang organisasi Sai yang mengedepankan Prinsip
keuniversalan.
SUMBER
AJARAN SAI. – ajaran Sai bersumber dari Veda-Sanathana
Dharma (Kebenaran Abadi) sebagai jalan raya kuno yang penekanan nilai-nilainya
tertuang dalam panca pilar dan implementasinya tertuang dalam 9 pedoman prilaku
dan 10 prinsip hidup.
Pemahaman akan
karakter :
Terkait dengan hal
ini maka organisasi Sai memberikan rekomendasi kebijakan seperti :
1.
Bhakta Sai seharusnya menyadari
karakter/ jati dirinya sendiri serta menjadikan Visi Sai sebagai dasar
sekaligus tujuan perjalanan spiritualnya. Terkejawantahkan dalam cara pandang
sifat, sikap, prilaku, serta terlihat dari bagaimana ia memaknai dan merespon
setiap keadaan.
2.
Bhakta Sai wajib mengemban Misi Sai
serta membangun kepribadian dan budaya Sai dengan saling mengasihi dan
melayani. Tidak hanya ditujukan bagi mereka yang dekta di sekitar tetapi juga
bagi semua orang dan semua mahluk yang ada di alam semesta.
3.
Seluruh komponen organisasi Sai
seharusnya dapat memposisikan organisasi Sai sebagai wahana pengembangan
spiritualitas diri dengan mengedepankan prinsip-prinsip spiritualitas dalam
kehidupannya.
4.
Bhakta Sai seyogyanya menyadari makna
yang tersirat dari simbul Sai yang mengedepankan prinsip nilai-nilai (Values)
dan prinsip keuniversalan.
5.
Bhakta Sai wajib memahami kedalaman
ajaran Sai, baik melalui literature yang ada, melalui aktivitas Study Circle,
Sath sang, dharma wacana maupun melalui praktek/ Sadhana spiritual lainnya
(baik yang dicanangkan oleh organisasi maupun dalam kehidupan sehari-hari para
bhakta) serta berusaha menjadikan hidupnya sesuai dengan amanat Sad Guru (Your
life is My Messages)
KEDUDUKAN
SAI BHAKTA DI HADAPAN SAD GURU.- semua bhakta Sai
memiliki kedudukan yang sama di hadapan Sad Guru Bhagavan Sri Sathya Sai Baba. Hubungan
ini bersifat pribadi, langsung tanpa perantara.
SAI
MIRACLES (MUJIZAT SAI). Harus disadari bahwa mujizat Sai
yang paling berharga adalah terjadinya transformasi kasih dalam diri. Kalaupun Bhagavan
sering memperlihatkan mujizat berupa penciptaan benda-benda material untuk
seseorang, itu sifatnya hanya pribadi dan dipandang sebagai kartu nama atau
sebagai media pengingat tentang diri beliau. Bhakta Sai diharapkan tidak
berhenti sampai disana. Bhakta Sai semestinya tidak sampai terikat dengan APA
yang diberikan lalu melupakan SIAPA yang memberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar